.
Katamu aku kuat. Katamu aku sanggup. Katamu aku akan kau yakinkan sekuat bisamu.
Meyakinkanku mampu melewati segalanya. Melangkah di tapak-tapak yang tampaknya menyakitkan. Dan menggenggam tanganku tangguh penuh kemantapan.
Rasanya aku diragukan pada mindset pikiranku sendiri. Melayang jauh dengan anggapan '' angan yang berseliweran". Aku masih di Surabaya, tapi khayalku pergi ke Yogya seribu kenangan. Halah, Halu.
Ku lirik sebelah, masih dengan genggaman mantapnya, binar keyakinan dari pelupuk matanya, penuh percaya sedang berusaha terus menguatkan ku. Aku tak tahu konspirasi apa yang sedang disembunyikannya, tapi kuyakin, dibalik semua itu, tersimpan luka dan rapuh yang tak ingin orang lain tahu.
Ku tatap luka tersembunyinya, mencoba mencari cela dimana ia letakkan. Matanya, mulutnya, bahkan senyumannya. Semuanya telah gagal. Dan aku hanya menemukan seberkas pesan hati;
---- "Tetaplah melangkah pada jalan yang haq ini, akan banyak keping kaca yang mungkin kau pijak, tapi tenanglah, ada aku yang akan selalu menggandengmu melewati luka-luka itu..." ---------
Sahabatku.
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
[ Ali Imran 104]
@ulinnuhakh_