buat Bapak dan Ibu (3)

Jum'at, 5 Desember 2023

Apa yang kau pahami dari sebuah ketentuan Allah?. Pertanyaan itu terus-menerus menerus diulang untuk aku yang mengaku sudah melewati pembahasan tentang qadla-qadar. Karena faktanya, menjawab dengan panjang dan lebar begitu mudah, namun, pemahamanmu sungguh hanya akan teruji dengan realita kehidupan yang Allah tetapkan.

Gadis super overthinking ini cuma bisa menyalahkan diri sendiri lagi dan lagi. Terus-menerus bertanya kesalahan apa yang diperbuatnya sampai-sampai Allah harus murka dan tak mengabulkan doanya. Merutuki diri yang sudah tentu jauh dari kalimat ikhlas.

Lima tahun berjalan. Ia terus menyusuri jalan kehidupan, dengan bayangan masa lalu yang terus menemaninya. Sambil sesekali menangis, meminta maaf dan membayangkan akan ada secercah harapan nun jauh disana. 

Tapi siapa sangka, ditengah perjalanan, ia menemukan sesuatu yang selama ini ia butuhkan. Sesuatu yang tak pernah ia sadari, bahwa ia telah mendapatkan yang lama hilang. Sebuah pesan sederhana tentang makna kehidupan. Bahwa sejauh ini, pesan penciptaan dari Allah telah terpalingkan dengan keinginan-keinginan diri yang tak ada habisnya.

Sungguh seorang pemuda akan ditanya tentang masa muda untuk apa ia habiskan...

Ia menemukan makna sebuah ketenangan dengan mengkaji Islam, ia menemukan kebahagiaan dengan berjama'ah, ia merasa keberkahan itu datang bertubi-tubi saat bahkan separuh waktunya dihabiskan untuk menolong agamaNya.

Gadis ini lalu lelah..
Mengapa se lelah ini..
Tapi bahagia selalu menyelimuti rasa lelah, dan tidak berakhir hanya dengan penyesalan

Menuntaskan pendidikan adalah amanah, mengkaji Islam dan mendakwahkannya adalah kewajiban. Dua hal yang terus-menerus terngiang-ngiang saat syeitan sudah mulai menghembuskan ambisi-ambisi untuk mundur, menjauh dan "ah udah lah, nggak ada waktu"

Bapak dan ibu, gadis ini anakmu
Mohon maaf masih belum mampu membanggakanmu di dunia ini
Tapi percayalah, kakak akan selalu berdoa dan berusaha agar kami, semua anak-anak mu menjadi qurrota a'yun mu..

Alhamdulillah hari ini, hanya sebuah hadiah sederhana yang bisa kakak persembahkan 
Terimakasih atas seluruh jerih payah keringat usaha dan doa untuk menuntaskan pendidikan kakak.

Ulinnuha Khoirunnisa Arofati, S. Hum
Adalah gelar yang akan selalu mengalir doa untuk bapak dan Ibu ((Hafidzahumallahu))

Perjalanan masih jauh..
Kita baru menepi di satu perantaraan,
Untuk mencapai tujuan yang lebih abadi.

0 comments