NB : Sudut pandang ini kuciptakan untuk sesiapa yang mulai letih berjuang. Percayalah, kau punya sahabat-sahabat hebat seaqidah yang selalu membantumu.
----------------------------
Hey, lihatlah betapa kita sudah ada di garis sejauh ini.. :)
Menepilah sebentar, biar aku ucapkan sepatah atau duapatah kata tentang semua yang sudah kita jalani. Sudut pandangku akan sangat panjang untuk diceritakan. Dan sudut pandangmu, yang tentu berbeda, pasti akan sangat menarik untuk didengarkan.
Sudah lama sekali, rindu ini tersimpan di lubuk jiwa. Menurutku ini bukan rindu biasa. Yang terbawa oleh angin euforia menggelora sesaat. Aku merindumu, lebih dari bagaimana yang aku jelaskan. Aku mengenalmu sejak awal kita layaknya budak kecil, hingga kini, kau dan aku punya jalan takdir masing-masing.
Biar kupeluk erat dirimu dahulu. Jarak dan panjang waktu sudah lama menjeda pertemuan kita. Terasa kental sirat bukan kawan biasa. Kita terlahir sebagai bagian dari kebesaran agama. Yang aku tahu dari berbagai macam perbedaan, dan ketidak selarasan, kau dan aku menjadi simfoni kuat yang sudah mengakar dalam satu jalan. Jalan agama mulia ini.
Musyrifah ku mengajarkanku bahwa manusia punya hakikat lemah. Keterbatasannya pun membuatnya tak boleh merasa mampu. Dan karena semua itu, ia selalu butuh sosok lain untuk hidupnya. Secara 'amm manusia memang mahluk sosial. Tapi hebatnya Allah, Dia mencipta manusia selalu dengan paketnya. Dan hari ini, kutemukan kehebatanNya lewat kehadiranmu.
Doaku pada Allah, agar Dia senantiasa membukakan banyak Rahmat atas kita. Kumohonkan untukNya, agar engkau senantiasa dikaruniakan kekuatan menempuh jalan ini. Agar ditempatkanNya selalu jadi hidayah untukku.
Mungkin akan banyak kutemui langkah yang sulit. Tapi keberadaanmu yang akan mengingatkan ku untuk kembali pada yang seharusnya. Tepuk pundakku agar aku sadar, kritik sikapku jika terlalu jauh melampau. Percayalah, kau, dan aku akan tetap bersama Allah selama kita bersama dalam langkah kebenaran ini.
0 comments