Tes 2020 - Satu
Selasa, 21 Juli 20
Jujur, aku nggak terlalu suka untuk menulis tentang kisah hari ini. Tapi rasanya urung buat nggak nulis, karena ngerasa hari ini nggak bakal dateng dua kali. So, hari dimana nantinya gak bisa diulang. Gaada replay, gaada juga repetisi.
Hari yang mendebarkan seutas jiwa. Menyempurnakan seluruh ragu. Berharap dengan lancarnya kegiatan hari ini, semua derita ketak percaya-an ku musnah.
Hari ini, aku tes masuk perkuliahan.
Ada rasa yang berbeda menghinggapi. Masih lekat dalam segar ingatanku, pertama kalinya ku jalani tes di tahun lalu, tepat sepasca kelulusanku dari sekolah menengah. Kecewa itu pasti ada. Karena percaya diri yang terlampau tinggi. Tapi menyerah pada takdir, itu amat diharamkan. Jauh-jauhlah ia dari hidup kami.
Kau tahu, menjadi dewasa itu pilihan. Bukan aliran.
Pilihan untuk menggunakan akalnya secara optimal. Pilihan untuk memproduktiv kan diri. Pilihan untuk berani menyibak kebenaran diantara cemoohan dan keterasingan.
Sangat butuh bimbingan kalian, orang-orang yang sudah terjun dalam bidang yang katanya menegangkan itu. Tampaknya jika Iman sudah didada, elang mencengkram pun lewat.
Tes kali ini, tepatnya di tahun ini sungguh berbeda. Tes kedua ku ini harus terlaksana lewat online. Dengan persiapan tak mendesak, tapi harus ada sekujur kefokusan yang terarah.
Tes kali ini pun berbeda dari segi yang lain. Tempat yang dituju, prospek yang di elu-elukan, biaya, semua sungguh beda.
Tapi aku paham bahwa semua punya hikmah masing-masing.
Semua sudah punya porsinya masing-masing.
0 comments