Sisi Lain Bosan

Pilu menerpa, saat waktu demi waktu yang berlalu, meninggalkan kabar yang semakin mengiris hati.

Tak terasa sudah tiga bulan mendekam dirumah, merasakan work from home, study from home, berkunjung from home, da'wa from home dan from home- from home yang lainnya. 

Kau pasti ingin bilang bosan kan? Ah aku tahu itu.

Sabaaar, yang merasakan jenuh, bukan hanya kamu kok. Aku dan mereka yang tak beresiko menjadi ODR (Orang Dalam Resiko) pun sama. 

Bedanya, kita bosan dirumah. Mereka yang menjadi garda terdepan malah harus menghadapi jemunya bertahan hidup untuk dua raga; raganya sendiri dan raga kamu  yang lain.

Pelan pelan, ketidak amanan itu menjadi terasa aman. Entah kenapa persepsi untuk menganggapnya berbahaya jadi hilang dalam deru " era baru "

Kupikir ini adalah jalan terakhir yang bisa jadi solusi terbaik.

Tapi sisi jiwaku yang lain seakan menolak dan menjerit menyaksikan kabar2 duka dari circle yang amat dekat, mereka yang tampak aman dari wabah ini, satu demi satu terdengar kabar meminta doa untuk kesembuhannya.

So, Bukan jaminan aku pun juga bisa bebas kan?!.

Sisi lain diriku kini menjawab. Sungguh dilematis hidup di negeri ini. Betapa orang tak berdaya harus merasakan injakan dari keterpaksaan. Pepatah air susu dibalas air tuba adalah balasan bagi raga-raga yang rela menyumbang hidupnya untuk raga lain. Sungguh pilu.

0 comments